Kiat Meraih Sukses Setelah Dizalimi: Sebuah Pengalaman

13 Jan

Apakah anda marah bila dikerjain? Ingin balas dendam? Mau menghukum sepuasnya? Setelah itu, apa hasilnya untuk Anda? TIDAK ADA! Sama sekali tidak ada! Anda telah gagal memanfaatkan peluang untuk meraih sukses dengan kesabaran. Bisa jadi suatu sukses besar yang tak disangka-sangka.

Dengan kesabaran dan Jiwa Besar.

Tapi kebanyakan dari kita terdorong untuk segera membalas, untuk saling menyakiti… yang akhirnya berbuntut permusuhan. Seperti anak kecil tanpa kesabaran. Anda akan bersikeras, “Apanya yang salah? Itu kan hak saya.”

Betul kawan, itu hak Anda untuk membalas. Tapi bukan topik pembalasan dan hak balas menghukum yang sedang kita diskusikan di sini. Saya ajak Anda semua bicara tentang salah satu kunci sukses melalui pintu-pintu kesabaran, jiwa besar, dan memaafkan. Pengalaman hidup saya pribadi banyak belajar dari kisah-kisah sukses dengan mengembangkan sikap sabar ketika dikerjain, dizalimi, dikhianati, dll.  Saya belajar dari orang-orang besar yang semuanya punya jiwa besar. Semuanya punya kesabaran yang sangat besar.

Mau Nyingkirin Orang Malah Tersingkir Sendiri

Suatu saat saya berkali-kali dikerjain oleh salah satu Direktur Keuangan di kantor yang sengaja bikin saya tidak betah agar saya mengundurkan diri. Dia selalu melengos kalo melihat saya. Saya dibuatnya resah, tapi saya tidak peduli. Saya tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, menyapanya dengan sopan seolah tidak ada masalah. Saya yakin ulahnya itu akan mendorongnya untuk melakukan kesalahan lebih besar. Suatu kesalahan yang fatal. Dan hal itu terbukti.

Setelah satu tahun kenyang ngerjain saya, tiba-tiba dia tersandung kasus. Kebetulan saya ditugasi big boss untuk mengusut. Habislah karier dia karena hasil pengusutan saya tak bisa dia pungkiri. Dia yang tadinya jadi anak emas big boss akhirnya disingkirkan dengan kurang terhormat. Saya dapat promosi jabatan, Justru setelah dikerjain supaya tersingkir. Sejak itu dia berusaha baikan dengan saya, padahal saya tetap seperti kemarin-kemarin: selalu menyapa dan beri hormat sepantasnya seolah kami tak pernah ada masalah.

Mencuri Karya Cipta Berbuntut Tercuri Masa Depan

Sepuluh tahun yang lalu. Hasil karya cipta saya dicuri kawan sejawat yang mengisi posisi jabatan yang saya tinggalkan karena undur diri. Software system yang saya buat sendiri sejak awal 1991 dia poles sedikit dengan ganti warna tampilan di layar lalu diakui sebagai karya asli si dia. Saksi-saksi ratusan orang di kantornya ngedumel dan mengutuk ulahnya.

Saya tahu dan saya marah, tapi saya diamkan. Saya sering ketemu dan bertegur sapa seolah tak ada masalah. Saya yakin ulahnya akan berbuntut kepada kesalahan yang lebih fatal. Dan hal itu kembali terbukti.

Si dia nekad menjual software tersebut untuk dirinya sendiri, seakan karya ciptaannya. Kebetulan si calon pembeli adalah kawan lama saya yang tahu persis bahwa software tersebut buatan saya. Kawan lama tersebut jadi ingat kepada saya dan mencari tahu keberadaan saya. Begitu ketemu, saya dikontrak untuk update software dengan nilai tinggi. Alhamdulillah, pas lagi sepi order… datang rejeki tak terduga. Pas lagi terpuruk… datang kabar gembira. Dapur kembali ngebul. Justru setelah dikerjain.

Bulan berikutnya, si dia di-PHK dengan tidak hormat karena ketahuan menggelapkan uang kantor dan main mark-up dengan supplier. Tak lama kemudian terjadi pergantian direksi. Kebetulan big bossnya adalah kawan seperjuangan saya dulu. Saya pun dipanggil kembali untuk update software. Kedatangan saya disambut meriah oleh karyawan bak pahlawan pulang dari perang. Sungguh mengharukan.

Tak disangka, saya akan kembali berdinas di kantor lama… padahal sudah di-black-list selama 5 tahun dengan tuduhan macam-macam tanpa minta penjelasan dari saya. Come back-nya saya sekaligus menghapus semua fitnah. Salah satu kawan sejawat bilang, “Yang hak dan yang bathil akhirnya ketahuan juga.”

Puji syukur Tuhan, saya yang sedang berjuang memperbaiki reputasi dan nama baik akhirnya tercapai dengan cespleng. Justru setelah dikerjain.

Orang-orang Besar, Orang-orang Sabar

Ulama-ulama besar banyak sependapat bahwa kalau diibaratkan iman adalah tubuh maka sabar adalah kepala. Umat Islam tentu ingat bagaimana Rasulullah pernah saben hari diludahi dari loteng oleh seorang warga bila beliau jalan menuju masjid. Beliau tidak membalas. Dan akhirnya si peludah masuk Islam dan jadi umat yang shaleh. Bangsa Indonesia tak lupa sejarah Bung Karno yang dipenjara kesana-kemari. Hal itu dilaluinya dengan sabar, lalu jadi orang besar kelas dunia. Begitu juga Nelson Mandela dari Afrika Selatan yang dengan sabar berjuang meski di penjara selama 25 thn.

Doakan yang Baik-Baik Kepada yang Menzailimi

Rasulullah, pada contoh kisah di atas, tidak ada upaya balas meludahi.  Beliau justru rajin mendoakan agar si peludah beserta anak keturunannya menjadi warga yang saleh dan terhormat. Bahkan beliau datang menjenguk ketika si peludah jatuh sakit. Beliau tidak mendoakannya agar celaka dan dihukum berat karena kurang ajar kepada nabi utusan Allah.

Beliau adalah orang besar dengan jiwa besar. Bukan politisi dan selebriti berjiwa kerdil: yang sedikit dicolek aja lalu membawa perkara ke pengadilan dengan dalil perbuatan yang tidak menyenangkanlah… dalil pencemaran nama baiklah… cengeng amat!

Dr.Aidh Al Qarni, pengarang La Tahzan yang populer itu, mengatakan bahwa perkara besar itu urusan kecil di mata orang yang berjiwa besar, dan perkara kecil itu urusan besar di mata orang yang berjiwa kerdil. Kita tahu bahwa kalau mau tiap hari ada saja hal-hal yang bisa diperkarakan. Kalau kita kebanjiran perkara tiada henti… lalu kapan hidup bahagia dan mencetak prestasi? Lalu kapan bisa menikmati hidup ini?

Sekali lagi…saya mengajak Anda untuk meningkatkan kesabaran, khususnya bagi Anda yang berjuang mengubah nasib, seperti yang pernah saya alami dulu, saat meniti karir dari nol besar jadi Office Boy tahun 1983. Jangan tergoda untuk membalas jika disakiti. Kita hanya perlu beri peringatan kepada yang menzalimi. Kalo dia curi ayam dari rumah Anda, apakah Anda balas curi ayamnya juga?

Saya ingatkan bahwa yang wajib kita penuhi adalah tanggung jawab kita. Sedangkan hak-hak kita tidak wajib diambil semua pada setiap saat. Bila perlu, disedekahkan kepada yang lain. Kesabaran diuji ketika hak-hak kita diambil orang seperti pada contoh kisah Bung Karno dan Nelson Mandela di atas. Dan jika kita mampu bertahan dengan kesabaran sambil terus mencetak prestasi dengan moralitas yang baik maka semua hak dan kemulian akan datang sendiri. Bahkan dengan cerita sukses yang jauh lebih dahsyat dari perkiraan kita.

Memaafkan dan Tuhan Mengampunimu

Jika pintu maaf terbuka lebar di dalam hati kita maka pintu ampunan dari Allah Yang Maha Besar terbuka lebih besar dan lebih luas lagi. Memaafkan kesalahan orang lain yang membawa kesejukan itu pada akhirnya akan sangat menyejukkan hati si pemaaf, sekaligus membawa berkah dan rejeki lahir batin yang melimpah ruah dan dari arah yang tak disangka-sangka sebagai ganjaran dari Allah SWT Yang Maha Pengasih Dan Maha Pemurah.

Hanya orang-orang sabar yang punya pintu maaf yang besar. Dan hanya orang besar yang tahu pentingnya sabar dan maaf. Saya sedang belajar seperti itu… Semoga bermanfaat.

Wassalam.

Ragile, 22des2009

38 Tanggapan to “Kiat Meraih Sukses Setelah Dizalimi: Sebuah Pengalaman”

  1. Ananto Wibisono, S.Pd. April 19, 2010 pada 10:49 #

    bagus sekali uraiannya dan semoga orang2 yang membaca belajar berhati besar dan sabar seperti yang anda tulis

  2. Tegoeh Mei 24, 2010 pada 10:49 #

    Sangat inspiratif..
    Trims buat penulis

  3. kajibaraya Mei 25, 2010 pada 10:49 #

    Terima kasih atas tulisan di atas sangat membantu sekali

    • Farida Agustus 21, 2010 pada 10:49 #

      Saya juga sedang didzalimi saat ini, suatu penganiayaan yang sngat berat bagi saya.. dan saya berusaha bersabar. Alhamdulillah setelah membaca hal di atas, agak terhibur.. tq

  4. Hendry Jay Oktober 8, 2010 pada 10:49 #

    Tulisan yang sangat menyentuh. Dengan membaca tulisan ini, kita jadi bisa punya sudut pandang yang lebih baik dan esensial. Gud Luck

  5. inney Januari 15, 2011 pada 10:49 #

    Suami sy dizalimi oleh rekan bisnisnya. Karena yakin akan janji Allah trhdp org yg telah zalim serta yakin ada hikmah dibalik cobaan ini, hati kami bs lbh mudah menghadapinya dg sabar dn tawakal. Ditambah dg pencerahan di atas semakin mnmbah kkuatan iman sy. Biarlah Allah yg mmbalas kezaliman ini…amiin.
    jazakallah khairan katsiran…;)

  6. ersihend Januari 18, 2011 pada 10:49 #

    Menarik sekali tulisan anda, suatu proses yg luar biasa untuk menjadi yg lebih baik. Jangan lupa ya kunjungi balik blog saya http://ersihend.blogspot.com/, siapa tahu bermanfaat juga buat anda.
    thanks 🙂

    • sayangdibuang Januari 27, 2011 pada 10:49 #

      Okay…langsung ke TKP! Semoga sukses dg bisnis Oriflame-nya, Ersi.

  7. medy Juli 16, 2011 pada 10:49 #

    inspiratif sekali!
    Allah Bless You 🙂

  8. archi Mei 7, 2012 pada 10:49 #

    Benar saat ini saya baru di dholimi .rasanya akan meledak kepala ini namun setelah baca artikel anda dingin dan Laillaha Illa anta subkhanaka inni minal dhnlimin[maaf kalau salah menulisnya].

  9. febianto Juni 26, 2012 pada 10:49 #

    Super sekali. Sy ijin copas dgn credit

  10. sinta September 26, 2012 pada 10:49 #

    saya jadi terketuk hatinya, saya merasa dizalimi tapi benar, hanya orang yang berpikir kerdil yang membesar-besarkan masalah, sebaiknya jangan dibuat suatu perkara karna perkara tidak akan pernah ada habisnya, saya akan mencoba hidup bahagia 🙂

  11. virgo November 3, 2012 pada 10:49 #

    sangat bermanfaat & mnghibur,saat ini sy sdg di dzalimi atasan,difitnah dan dijatuhkan.smga Allah senantiasa mmbrikn ksbarn kpd sy

  12. maimunah Desember 24, 2012 pada 10:49 #

    Subhanallah. Saya sangat tersentuh sekali, karena sekarang ini sedang difitnah dan dizalimi oleh 3 orang teman kerja saya. Mudah-mudahan saya kuat dalam menghadapi ujian ini.

  13. tegar Februari 17, 2013 pada 10:49 #

    Saya ingin blajar brtanggung atas pekerjaan dngan sebaik-baiknya.
    Pemaaf,lebih sabar dan Berjiwa besar. Aamiiin “

  14. Pradita Maret 28, 2013 pada 10:49 #

    Terima kasih untuk artikelnya. Kebetulan, saya sedang mengalam di-dzalimi manager saya. Kebetulan saya bekerja outsourcing, dan dari awal Manager saya tidak suka dengan saya, bahkan training kerja tidak pernah diberikan kepada saya.. sehingga waktu bekerja saya selalu menanyakan kepada teman kerja saya.

    Feeling saya terbukti setelah direkrutnya orang lain untuk mengerjakan pekerjaan saya. Minggu kemarin, saya ditendang dari perusahaan. Tidak tahu salah saya apa, tetapi bukankan seharusnya jika saya membuat salah saya diberi tahu. Apalagi sebagai karyawan baru, begitu diperlukanya training dan informasi akurat. Tetapi tidak apa-apa, saya ikhlas.. kalau rezeki tidak akan kemana.

    Allah SWT bersama orang-orang yang sabar:)

  15. Asiyah Ningsih Januari 20, 2014 pada 10:49 #

    Subhanallah…
    Ini sangat menginspirasi…
    Barakallah penulis…

  16. eris Maret 5, 2014 pada 10:49 #

    Terimakasih tulisannya, sebelum ini saya baca, saya sudah berniat untuk membalas. mudah mudahan di ampuni dosa saya dan orang yang mengerjai saya.

  17. kiki Mei 16, 2014 pada 10:49 #

    Subhanallah, terimakasih sudah share tulisannya. Menjadi semangat buat saya untuk tetap sabar dalam menghadapi ujian Allah.. Semoga akan ada kebahagiaan yg lebih besar buat saya dan buat orang2 yang sabar, indah pada waktunya, insya Allah.. amien 🙂

  18. rendyhana Juli 26, 2014 pada 10:49 #

    Benar…
    Ketika pintu maaf selalu kita buka untuk orang lain maka pintu surga pun juga terbuka untuk kita, orang yg pemaaf pasti punya rasa sabar dan orang yg penyabar pasti selalu dekat dengan Allah. Dan orang yg selalu dekat dengan Allah pastilah surga untuknya…

  19. trisa Agustus 12, 2014 pada 10:49 #

    Saya sudah pernah mengalaminya. Saya juga sudah belajar untuk berjiwa besar memaafkannya. Dan cobaan masih berlanjut sampai sekarang dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Alhamdulillah karena terlatih semua terasa lebih ringan meski saya tahu kalau saya sedang di zolimin…

  20. arief Agustus 26, 2014 pada 10:49 #

    Mantap kata2x,, buat prmslhan trsa jdi ringan,, pngen tlus rasax mnjalani… Yg saya alami sya kyk pradita,, saat saya krja,sya udh tw sya ingin disingkirkn, cuma sya sbar,, tp hri ke hari, mlh sya dibrhntikan spihak,tnp alasan yg jlaz n tnpa adx prmslhan, sya tanyakn tntang mslh saya, yg ad hanya diabaikn,, gk direspon, n gak ad tangung jwbx kpd kryawan,tp mw diapain gie,, lw mslh duit sih gk mslh trs hampa, cuma hati yg gk kuat mnerima,seakan2 kita ni sprti ap,gk dihrgain,,, hbs maniz sepah dibuang.. Cuma krn ad pemasukan stlah baca diatas,saya kan mncoba tuk brusaha sabar,moga apapun yg trjdi disaat kita mlangkah dgn bnr,apapun cobaann tu,akan mmbuat kita lbih baik lgi tuk kdpnx,amin krna Allah… He

  21. mrSTRONG September 2, 2014 pada 10:49 #

    saya anak kelas 3 sma saat saya belajar pasti saya selalu dilempari kertas, batu kecil dll oleh teman2 saya dan saya tidak tahu kenapa teman saya sejahat itu saya mencoba untuk sabar tapi mereka tetap tidak berhenti melakukannya saya mempunyai niat untk membalas dedam allhamdulillah artikel ini sedikit membuat saya sabar

  22. hamba allah Oktober 6, 2014 pada 10:49 #

    Saya mengalami itu semoga allah memberi hidayah dan mau bertaubat dan tidak mengulangi nya amin

  23. Diyah Oktober 8, 2014 pada 10:49 #

    Mohon doanya

  24. roudlotul masrukhah jatim Oktober 10, 2014 pada 10:49 #

    alhamdulillah . . . ada titik pencerah untuk hati saya. saya benar-benar merasakan hal yang serupa, namun setelah membaca blog ini rasanya hati saya bak disiram air segar dari surga. tapi begitulah manusia kadang sifat hewani nya keluar, inginnya balas dendam biar cepat kelar, tapi gak tau endingnya gmn . . . syukron n bravo buat penulis.

  25. Ara November 7, 2014 pada 10:49 #

    sangat inspiratif..iklash dan sabar akan jadi kekuatan yang maha dahsyat..semua akan indah pada waktunya..

  26. Afif Desember 16, 2014 pada 10:49 #

    Subhanallah suatu obat hati yang paling mujarab dan tak ada dua didunia ini,semoga Allah SWT menambahkan Rahmat dan Hidayah kepada kakak yang buat artikel yang mulia ini.Dan artikel ini sebagai sang guru buat yang baca

  27. Archa Januari 13, 2015 pada 10:49 #

    Sangat inspiratif bgd mas ceritanya. Makasih yah sdh share pengalamannya. Semoga bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain. Amiinn..

  28. Heru Januari 28, 2016 pada 10:49 #

    terima kasih atas tulisannya bisa sedikit membuat hati ini lebih sabar walaupun rasa sakit hati ini masih ada.

  29. putrimaru Februari 15, 2016 pada 10:49 #

    Saya sedang belajar memaafkan. Doakan yaa :))

  30. vidi Maret 31, 2016 pada 10:49 #

    Saat ini sudah lebih dari 6 bulan saya di PHK, masih berat rasanya untuk sabar dan ikhlas, karena setelah saya di tidak bekerja baru saya diberitahu kalau ada beberapa orang yang tidak senang dengan saya dan saya dipindah posisi karena orang tersebut. Ada fitnah yang menyatakan kalau saya sengaja menyimpan uang kantor dan membuat kegaduhan di kantor, padahal itu sama sekali tidak saya lakukan. Terakhir saya di phk karena kelalaian yang mengakibatkan uang kantor hilang, dan keputusan phk keluar sebelum saya di BAP. Tidak ada pembelaan sama sekali dari pihak kantor, padahal tidak lama sebelum kejadian itu saya dipuji karena hasil kerja saya yang baik. Bertahun tahun saya bekerja, lembur tidak kenal waktu, bahkan dalam kondisi sakit saya masih bekerja, mengorbankan keperluan keluarga, tapi kenyataannya tidak ada satupun yang membela. Saya merasa sangat sedih, diperlakukan tidak adil, mendapat surat phk dengan tidak hormat, bahkan sampai saat ini saya belum punya semangat untuk bangkit kembali. Setiap lowongan pekerjaan yang saya lihat tidak menginginkan orang yang bekas phk seperti saya. Setelah membaca blog ini, ada sedikit rasa tenang, karena saya tahu Allah Maha Tahu, dan pasti akan memberikan yang terbaik dan juga jalan keluar untuk hambanya.

  31. rani Agustus 7, 2016 pada 10:49 #

    Ya sy juga baru mengalami kezaliman yg teramat menyakitkan,tapi setelah sy membaca artikel ini dan para komentar yg senasib dgn sy,sy merasa lapang dada utk memaafkan orang yg menzolimi sy,semoga Allah mengganti apa yg hilang dr sy dgn yg jauh lbih baik dr dunia dan isinya,aminn

  32. Kwa April 15, 2017 pada 10:49 #

    Sangat menginspirasi, hampir 5 tahun saat saya juga dizolimi, difitnah sampai akhirnya saya yang mengalah untuk ambil spesialis di tempat lain, padahal sehari pun saya ndak pernah izin meski saat sakit pun tetap masuk, sering rela tdk pulang untuk mengurus pasien, rasa nya blm ikhlas untuk memaafkan, ingin teriak wahai dosen universitas ternama di indonesia dimana hati nurani kalian, aku dan Ibuku tdk rela jk Alloh tdk membalas setimpal, satu dosen yg paling dzolim kabarnya diamputasi, smoga mreka menyadari kezoliman nya, alhamdulillah spesialisasi yg kutempuh hampir selesai, smoga tetap dapat menjadi dokter yang baik dan menolong pasien sebanyak nya..aminn

  33. loice niken Juli 26, 2017 pada 10:49 #

    sy senang membaca ini .krn saat ini saya sedang di tipu tl saya .. mrk ambil hak2 saya dan thr saya dg cara2 yg licik.tp tidaktahu knp kehidupan keuangan saya jauh lebih baik dan tidak pernah kekurangan seperti mereka yg mencuri hak saya ..rejeki tiba2 datang darimana saja tanpa diduga ..itulah mujizat Tuhan

  34. dicky poernomo Januari 7, 2018 pada 10:49 #

    saya sedang mengalami…mungkin sama yang anda rasakan dimana saya dalam keterpurukan sahabat atau pun saudara saya menjauh dimana saya sangat butuh pertolongan mereka menutup mata dimana saya memerlukan tempat untuk bersandar mereka malah menyeburkan saya ke jurang yang sangat dalam ….apakah…sabar itu membuahkan hasil..saya pun tak tahu dari 2015 sd sekarang saya masih down. saya sangat jatuh. ..hingga keluarga saya pun ikut merasakan….apa yang harus saya lakukan saya tidak tahu..tapi saya masih bekerja. walaupun utang saya dimana mana tapi saya selalu berdoa dan yakin akhirnya indah tapi tolong bantu keadaan saya sekarang doa atau nasihat apa saja yaang harus saya dengarkan

  35. Uwwi Juni 3, 2018 pada 10:49 #

    Sangat inspiratif.. izin copas kata2nya.

  36. Nila Februari 12, 2019 pada 10:49 #

    Bukan kah seharus nya kita meluruskan yang salah, dan apabila orang tersebut mengambil hak kita, bukan kah kita harus mengingatkan . Kalau tidak apakah artinya kita membiarkan dia masuk / membiarkan dia berjalan ke neraka?

Tinggalkan Balasan ke hamba allah Batalkan balasan